JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar tidak perlu ada penambahan pejabat baru. Saat ini, kursi Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) kosong setelah Anggito Abimanyu resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Meski kursi Wamenkeu kosong, Purbaya menyatakan akan mengambil alih tugas-tugas yang selama ini menjadi fokus Anggito, yaitu bidang penerimaan negara yang meliputi pajak dan bea cukai.
"Pak Anggito pergi kan, mungkin wamen baru nggak ada kali ya? Saya akan ngusulin, saya saja yang megang dua-duanya," jelas Purbaya pada akhir pekan lalu, dikutip Senin (29/9/2025).
Menurut Purbaya, struktur tanpa Wamenkeu baru tersebut akan mempermudah dan mempercepat penyelesaian masalah di sektor penerimaan.
Sementara itu, Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono akan tetap fokus pada bidang tugasnya masing-masing.
"Pajak sama bea cukai, biar kita bisa beresin langsung cepet gitu. Baru mau ngusulin ya," kata Purbaya.
Terkait wacana pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) yang masuk dalam program Pemerintah untuk 2025, Purbaya memilih untuk tidak berkomentar banyak.
Dia mengaku belum ada diskusi mengenai hal tersebut dengan Presiden Prabowo. "Sampai sekarang saya belum diajak diskusi dan saya nggak tau seperti apa," terang Purbaya.
Sebagai informasi, target penerimaan negara dalam APBN 2026 ditetapkan sebesar Rp3.153,5 triliun, di mana porsi terbesarnya, yaitu Rp2.693,7 triliun, berasal dari sektor perpajakan (pajak dan bea cukai) yang kini diusulkan menjadi tanggung jawab langsung Menkeu Purbaya.
(Dani Jumadil Akhir)