Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gotong Royong Warga Nifukani Alirkan Air dari Rumah ke Rumah untuk 1000 Penerima Manfaat

Agustina Wulandari , Jurnalis-Senin, 06 Oktober 2025 |15:49 WIB
Gotong Royong Warga Nifukani Alirkan Air dari Rumah ke Rumah untuk 1000 Penerima Manfaat
Gotong royong warga Nifukani alirkan air. (Foto: dok Alfamart)
A
A
A

“Setiap hari kami harus mengambil air menuruni bukit yang terjal, bapak. Sering juga kami ambil airnya di malam hari, hanya untuk stok air di kamar mandi, bapak,” kata Zubir sambil mengangkut pipa transmisi bersama warga lainnya.

Kesulitan Zubir dan warga di tujuh RT Desa Nifukani akhirnya terjawab saat mengetahui bantuan instalasi pompa air tenaga surya dari PT Sumber alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) yang menggandeng Yayasan Solar Chapter untuk mengentaskan kesulitan air warga desa Nifukani.

Bantuan ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Alfamart dengan dukungan pemerintah Desa Nifukani untuk bersama-sama bergotong royong membangun jaringan pipa transmisi dan pompa air di wilayah mereka. Yayasan Solar Chapter berperan secara teknis dalam implementasi program tersebut.

“Alfamart sangat senang bisa berbagi sesuatu yang bermanfaat kepada banyak warga di Desa Nifukani, di mana air merupakan hal yang sangat mereka nantikan untuk dapat mengalir dari-rumah ke rumah," ujar Corporate Communications General Manager Alfamart, Rani WIjaya, saat meresmikan pompa air bersama warga.

Dari program ini, lanjutnya, Alfamart berharap tercipta dampak berkelanjutan. Ketahanan air akan berdampak pada kesehatan semakin baik, pendidikan maju, serta warga dapat bercocok tanam dan beternak dengan nyaman.

Harga Air Bersih 350 Ribu, Warga Tidak Sanggup

Alfamart - Gotong Royong Warga Wujudkan Air Mengalir Rumah ke Rumah
Alfamart membantu menyediakan pompa air bertenaga surya serta pipa transmisi untuk membantu distribusi air ke rumah warga. (Foto: dok Alfamart)

Matheos Selan, selaku Kepala Desa Nifukani atau warga lokal menyebutkan Bapak Desa, menceritakan bahwa kesulitan air bersih telah terjadi sejak 2018. Sebelumnya, warga memanfaatkan tadah air hujan, namun sejak 2018 hujan sangat jarang terjadi sehingga warga kesulitan dan mencari sumber air bersih lainnya.

Bahkan untuk memenuhi sumber air bersih dengan jumlah besar untuk keperluan adat, gereja dan sekolah dasar, ia bersama warga lainnya harus membeli air bersih dari tangki di kota dengan harga berkisar 250-350 ribu, yang tentu memberatkan warga.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement