Luhut mengakui dirinya sejak awal terlibat dalam proyek pembangunan kereta cepat Whoosh. Dia mengaku proyek ini sudah bermasalah sejak awal.
"Restructuring saya sudah bicara dengan China karena saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya terima sudah busuk itu barang. Kita coba perbaiki, kita audit BPKP, kemudian kita berunding dengan China," kata Luhut.
4. China Dikabarkan Sepakat Restrukturisasi Utang Whoosh
China dikabarkan telah menyetujui langkah restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat. Namun proses restrukturisasi ini masih menunggu pembentukan tim restrukturisasi melalui penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) dari Presiden Prabowo Subianto.
"China itu hanya bilang, 'kita akan mau terus sampai ke Surabaya kalau kalian jadi menyelesaikan masalah restructuring ini segera'. Saya bilang waktu ke China 3 bulan lalu, 'oke, tapi tinggal tunggu Keppres, supaya timnya dikerjakan'," kata Luhut.
5. Purbaya Tegaskan Utang Whoosh Tak Pakai APBN
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Whoosh tidak akan menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurutnya, kewajiban utang tersebut akan ditangani melalui Danantara Indonesia, lembaga investasi pemerintah yang menghimpun dividen dari BUMN.
“Bukan enggak dibayar, tapi (lewat) Danantara, bukan APBN. Arahan saya maunya ke sana,” ujar Purbaya saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/10/2025).