Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cara RI Percepat Transformasi Digital Nasional

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Selasa, 28 Oktober 2025 |21:20 WIB
Cara RI Percepat Transformasi Digital Nasional
Cara RI Percepat Transformasi Digital Nasional (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia memiliki potensi digital yang sangat besar. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi e-commerce pada kuartal III 2025 mencapai 1,44 miliar transaksi, tumbuh 20,5 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp134,67 triliun. 

Sementara itu, dari sisi industri, nilai pasar Internet of Things (IoT) di Indonesia telah menembus USD13,05 miliar (Mordor Intelligent, 2025) menunjukkan percepatan adopsi teknologi di berbagai sektor. 

Untuk itu, riset terapan memegang peran kunci dalam mempercepat transformasi digital nasional, karena menjadi jembatan antara penemuan ilmiah dan implementasi nyata di dunia industri. Melalui riset terapan, hasil inovasi dapat diadaptasi menjadi solusi konkret yang mendukung efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan di berbagai sektor, mulai dari manufaktur, transportasi, hingga layanan publik. 

"Pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mendorong kolaborasi antara peneliti, perguruan tinggi, dan pelaku usaha untuk mengembangkan teknologi strategis seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), analitik data besar (big data analytics), dan green computing," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam pembukaan Indonesia Research and Innovation (InaRI) Expo 2025 di Jakarta, Selasa (28/10/2025) 

Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya memperkuat daya saing industri nasional, tetapi juga memastikan bahwa hasil riset mampu memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus mendukung agenda Indonesia menuju ekosistem digital yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Tak hanya InaRI Expo 2025, ajang teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia yakni Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2025 yang merupakan rangkaian acara Indonesia Technology and Innovation (INTI) EXPO 2025 dibuka hari ini di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. 

Acara ini hadir dalam satu rangkaian besar bertema Unlock the Power of Technology and Innovation yang menjadi momentum penting bagi kebangkitan ekosistem inovasi dan teknologi digital nasional. Acara ini menghadirkan berbagai pelaku industri, lembaga riset, asosiasi, hingga startup teknologi dari dalam dan luar negeri, untuk memperlihatkan potensi serta arah masa depan dari transformasi digital di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Meutya Hafid mengatakan, pameran ini diharapkan menjadi katalisator penguatan kolaborasi lintas sektor, melalui serangkaian agenda seperti pameran teknologi, konferensi, seminar dan business matching. 

"Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi panggung untuk memperkenalkan berbagai produk, solusi, dan inovasi terbaru di sektor telekomunikasi, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), serta teknologi digital lainnya” ujar Meutya.

 

Dalam laporan penyelenggaraan yang disampaikan oleh Direktur CNG Trade Event Hendri disebutkan bahwa tahun ini total 927 exhibitor dari 12 negara berpartisipasi dalam rangkaian INARI EXPO 2025, IIXS 2025, dan INTI EXPO 2025. 

Menariknya, sekitar 40 persen peserta pameran merupakan pelaku usaha dalam negeri yang telah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Fakta ini menjadi bukti nyata bahwa industri lokal semakin siap bersaing di pasar global dengan produk dan solusi yang memenuhi standar internasional. 

Dari sisi pengunjung, diperkirakan tahun ini akan dihadiri lebih dari 20.000 visitor yang akan mengikuti rangkaian kegiatan pameran, seminar, hingga sesi business matching yang digelar selama tiga hari. Angka tersebut menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi industri di Indonesia. 

Dalam event ini, CNG Trade Events bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang merupakan mitra pemerintah dan industri dalam memperluas jaringan internet nasional, meningkatkan literasi digital, serta memastikan infrastruktur dan layanan internet berjalan secara aman dan berkelanjutan. 

“Penguatan infrastruktur digital menjadi pondasi utama dalam mendorong percepatan digitalisasi di Indonesia. Ketersediaan jaringan 5G yang andal, konektivitas internet berkecepatan tinggi, serta perluasan akses broadband hingga ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) menjadi faktor krusial agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat ekonomi digital secara merata” ujar Ketua Umum APJII Muhammad Arif.

Diharapkan ajang ini dapat menjadi jembatan kolaboratif antara pelaku industri, akademisi, dan pemerintah, serta mendorong berkembangnya riset dan inovasi yang diimplementasikan dalam ekosistem industri 4.0. Dengan dukungan infrastruktur digital yang kuat, Indonesia optimistis dapat mempercepat transformasi menuju ekonomi berbasis teknologi dan inovasi berkelanjutan.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement