Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang menyingkirkan sebagian pihak hanya akan melahirkan ketimpangan dan potensi konflik.
“Pertumbuhan yang menyingkirkan adalah pertumbuhan yang memecah belah. Perpecahan menciptakan ketidakstabilan, dan ketidakstabilan tidak akan kondusif bagi perdamaian dan kemakmuran,” tegasnya.
Oleh karena itu, Prabowo menekankan bahwa inklusivitas dan keberlanjutan harus menjadi pedoman bersama dalam pembangunan ekonomi global.
Dalam pidatonya, Prabowo juga memperingatkan tentang tantangan yang bersifat lintas batas negara dan memerlukan solidaritas global untuk ditangani. “Kita menghadapi tantangan besar: korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama di antara komunitas APEC karena penyelundupan antarnegara tidak akan menguntungkan ekonomi kita,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahaya narkotika yang disebutnya sebagai ancaman terhadap stabilitas dan masa depan bangsa.
“Bahaya narkotika adalah ancaman bagi stabilitas dan masa depan kita. Ini sangat serius karena bersifat transnasional. Kita tidak dapat menghadapinya sendirian,” tegasnya.
Presiden menyerukan kerja sama multilateral untuk melawan kejahatan lintas negara seperti penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkoba yang merusak fondasi ekonomi dunia.
“Kita harus bekerja sama secara multilateral. Kita tidak bisa mengatasi bahaya ini sendirian,” katanya.
(Feby Novalius)