“Hingga 2025, kami telah menanam 10.000 pohon mangrove, melestarikan flora dan fauna langka di Gunung Ungaran, serta mendukung UMKM lokal melalui pelatihan dan pengolahan produk seperti bandeng presto dan batik alami. Semua ini kami lakukan agar keberadaan pembangkit tidak hanya menghadirkan listrik yang andal, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
PLTGU Tambak Lorok menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Jawa Tengah dan DIY, sekaligus pionir dalam penerapan teknologi ramah lingkungan. Keberhasilan proyek Blok 3 yang mampu menekan emisi dan meningkatkan efisiensi menjadi bukti nyata komitmen PLN Indonesia Power terhadap target Net Zero Emission 2060.
(Feby Novalius)