JAKARTA - Rencana merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd kembali mencuat. Rencana ini pun dibenarkan oleh pihak Istana.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi merespons adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.
Prasetyo mengungkapkan bahwa rencana ini masih dalam tahap pembahasan dan menjadi bagian dari kajian pemerintah mengenai ekosistem transportasi daring nasional.
“Rencana begitu,” ujar Prasetyo.
Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan bahwa pembahasan mengenai penggabungan dua perusahaan besar di sektor transportasi digital ini merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas terkait penyusunan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek daring.
Prasetyo juga mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan memiliki peran dalam proses penggabungan tersebut.
“Kira-kira begitu (Danantara terlibat),” ujarnya.
Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah masih menimbang bentuk terbaik dari skema penggabungan, apakah akan dilakukan melalui mekanisme merger atau akuisisi.
“Ya, ini lagi dicari skemanya,” tambahnya.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya berkaitan dengan urusan korporasi, tetapi juga merupakan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan kepentingan mitra pengemudi dan perusahaan aplikator, termasuk dalam hal kebijakan tarif layanan serta keberlanjutan ekosistem transportasi daring.
“Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar. Kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ,” kata Prasetyo.
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Universitas Indonesia, Toto Pranoto, mengatakan rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara masuk dalam rencana merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd dilakukan dalam rangka menjaga posisi kepemilikan saham BUMN, dalam hal ini Grup Telkom, di GOTO.
Toto menjelaskan, saat ini total investasi Telkom di GOTO mencapai USD450 juta atau setara Rp6,4 triliun. Terdiri dari PT Telkom yang berinvestasi sejak 2023 senilai USD150 juta, dan melalui anak usahanya senilai USD300 juta.
"Investasinya kan kira-kira mereka ini memiliki USD450 juta lah. Sehingga rencana Danantara ini dalam rangka mengamankan posisi kepemilikan Grup Telkom di GOTO, saya kira," ujarnya.
Danantara buka suara terkait kabar akan ambil bagian dengan membeli sebagian saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. Isu ini menguat di tengah kabar bahwa kedua entitas tersebut tengah dalam proses merger.
Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja, mengatakan pada prinsipnya Danantara terbuka terhadap berbagai peluang investasi, utamanya dalam memperkuat sektor strategis dan struktur perekonomian nasional.
"Saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut. Pada prinsipnya, Danantara Indonesia selalu terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan mandat kami untuk memperkuat sektor strategis dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional," ujarnya.
Stefanus menjelaskan, setiap keputusan investasi yang akan dilakukan tentu melalui kajian menyeluruh, termasuk menganalisis risiko hingga imbal hasil yang menguntungkan bagi pembangunan ekonomi nasional.
(Feby Novalius)