Selain itu, pemerintah juga menambah stimulus berupa program magang nasional untuk 100 ribu lulusan baru (fresh graduate), bantuan langsung tunai (BLT) bagi 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM), serta perluasan insentif PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) bagi sektor pariwisata.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keyakinannya bahwa serangkaian stimulus pemerintah tersebut akan menopang pertumbuhan ekonomi pada sisa tahun 2025.
"Taruhan saya adalah triwulan IV pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5,5 persen dengan stimulus," kata Purbaya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin 3 November 2025 dilansir Antara.
Salah satu stimulus utama yang diandalkan pemerintah adalah penempatan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Kebijakan tersebut dinilai telah memperkuat likuiditas perekonomian, yang tercermin dari pertumbuhan uang primer (M0) sebesar 13,2 persen secara tahunan (yoy) dan uang beredar dalam arti luas (M2) sebesar 8 persen (yoy) per September 2025.
Selain itu, pemerintah juga menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Sejahtera sebesar Rp31,5 triliun yang menyasar 35,05 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dari kelompok desil 1-4 Badan Pusat Statistik (BPS).
(Dani Jumadil Akhir)