JAKARTA - Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai Pertamina telah menunjukkan peran yang sangat nyata dan signifikan selama 13 hari terakhir dalam penanganan bencana banjir yang melanda wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Menurutnya, kehadiran Pertamina bukan hanya administratif, tetapi benar-benar tampak di lapangan dengan memastikan akses energi bagi masyarakat tetap berjalan.
Sofyano mengatakan bahwa di tengah situasi penuh sorotan dan tekanan, Pertamina tetap bergerak cepat memastikan kebutuhan BBM tercukupi.
“Pertamina tidak hanya hadir di atas kertas, tetapi benar-benar turun langsung memastikan masyarakat tetap mendapat akses energi yang dibutuhkan untuk bergerak, mengevakuasi, dan memulihkan keadaan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Dia menambahkan bahwa berbagai laporan di lapangan mencerminkan betapa berat medan yang harus dihadapi para petugas Pertamina. Menurutnya, upaya itu menunjukkan komitmen dan empati yang besar.
“Ini bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi menunjukkan kepedulian. Mereka tahu bahwa BBM adalah urat nadi logistik dan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka tetap maju meski menghadapi jalan terputus, cuaca buruk, hingga risiko keselamatan,” kata Sofyano.
Mulai pulihnya sejumlah titik distribusi BBM di wilayah terdampak, menurutnya, adalah hasil langsung dari kerja all out Pertamina sejak hari pertama bencana terjadi. Para pekerja dan mitra Pertamina dinilai bekerja cepat mengatur suplai, membuka jalur alternatif, serta menambah armada distribusi.
“Hasilnya mulai tampak: masyarakat bisa kembali mengakses layanan energi meski bertahap,” ujarnya.
Sofyano menekankan bahwa dalam situasi bencana, kehadiran langsung BUMN seperti Pertamina dan PLN memainkan peran krusial untuk menjaga kepercayaan dan ketenangan publik. Kehadiran petugas di lapangan, katanya, merupakan simbol kehadiran negara.
"Ketika warga melihat petugas dan mobil tangki hadir, itu memberi rasa aman bahwa negara hadir melalui BUMN-nya. Energi adalah kebutuhan dasar, dan menjaga pasokannya berarti menjaga stabilitas sosial di tengah krisis,” jelasnya.