JAKARTA - Perayaan Natal Bersama Pasar Modal Tahun 2025 tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Kristiani, tapi juga refleksi atas ketahanan pasar modal Indonesia di tengah tekanan ekonomi dan geopolitik global.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan, di tengah dinamika tersebut, nilai harmoni dan kebersamaan dinilai menjadi salah satu faktor penting yang menopang stabilitas pasar.
Inarno menilai tema 'Harmony of Peace' yang diangkat pada perayaan naatal tahun ini selaras dengan kondisi pasar modal Indonesia sepanjang 2025 yang diwarnai volatilitas, namun tetap mampu bertahan dan mencatatkan kinerja positif.
"Tema ini mencerminkan harapan untuk membangun harmoni, kepercayaan, dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Inilah makna yang ingin kita hadirkan melalui perayaan Natal tahun 2025 ini, harmony of peace," ujarnya dalam sambutan melalui tayangan video di Bursa Efek Indonesia, Sabtu (13/12/2025) Malam.
Dia menjelaskan, sepanjang 2025 pasar modal Indonesia menghadapi tekanan akibat konflik global, kebijakan tarif sejumlah negara, serta perubahan lanskap ekonomi internasional. Kondisi tersebut sempat memicu volatilitas di pasar keuangan. Namun, kolaborasi dan kepercayaan antar pemangku kepentingan mampu menjaga pasar tetap berjalan secara sehat.
Menurut Inarno, nilai-nilai Natal seperti damai, pengharapan, dan kebersamaan relevan dengan upaya menjaga ekosistem pasar modal yang stabil dan inklusif. Hal ini tercermin dari capaian pasar modal Indonesia yang berhasil mencatatkan berbagai rekor kinerja all time high di tengah tekanan eksternal.