JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam menghadirkan akses listrik ke seluruh desa di Indonesia paling lambat pada 2029–2030. Hal ini akan diwujudkan dengan Program Listrik Perdesaan (Lisdes) yang digagas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Program tersebut juga jadi andalan mewujudkan swasembada energi dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
“Masih ada saudara kita yang belum menikmati listrik, Insha Allah kita akan selesaikan dalam lima tahun yang akan datang,“ tegas Prabowo, beberapa waktu lalu.
Prabowo menyampaikan, ia mendapat laporan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bahwa masih ada ribuan dusun dan desa yang belum berlistrik. Berdasarkan roadmap Listrik Perdesaan yang disusun Kementerian ESDM, hingga saat ini masih terdapat 10.068 lokasi yang belum menikmati akses listrik.
Lokasi tersebut terdiri dari 5.758 desa belum tersedia akses listrik PLN dan 4.310 lokasi yang berada di desa yang sebagian daerahnya sudah tersedia akses listrik PLN.
Untuk menuntaskan hal tersebut, pemerintah menyiapkan Program Lisdes dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp61,65 triliun pada periode 2025–2029. Wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara menjadi fokus utama dengan porsi investasi mencapai Rp41,57 triliun atau sekitar 67 persen dari total kebutuhan nasional. Penyediaan listrik dilakukan secara bertahap melalui skema yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan sosial masyarakat setempat.