Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kaleidoskop 2025: Prabowo Jinakkan Bom Waktu Utang Kereta Cepat Whoosh 

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 24 Desember 2025 |10:06 WIB
Kaleidoskop 2025: Prabowo Jinakkan Bom Waktu Utang Kereta Cepat Whoosh 
Kaleidoskop 2025: Prabowo Jinakkan Bom Waktu Utang Kereta Cepat Whoosh (Foto: Prabowo Naik Whoosh/Setpres)
A
A
A

JAKARTA - Masalah utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sebagai bom waktu, kapan saja bisa meledak. Pernyataan ini diungkapkan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Bobby Rasyidin saat rapat dengar pendapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Agustus 2025.

Kini masalah utang Whoosh yang dibangun era Pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (jokowi) diurus Presiden Prabowo Subianto. Prabowo siap bertanggung jawab menyelesaikan utang Whoosh.

Menurut Jokowi, Whoosh dibangun bukan untuk mencari keuntungan finansial, melainkan sebagai investasi sosial bagi masyarakat. Jokowi menjelaskan, pembangunan dan operasional Whoosh berawal dari masalah kemacetan parah yang telah melanda wilayah Jabodetabek dan Bandung selama 20 hingga 40 tahun terakhir. 

Dari hitungannya, negara rugi dengan kemacetan Jakarta Rp65 triliun per tahun dan Rp100 triliun di Jabodetabek termasuk Bandung.

Jokowi menegaskan bahwa prinsip dasar pembangunan transportasi massal adalah layanan publik, bukan mencari laba. 

Jokowi menambahkan, keuntungan sosial tersebut mencakup penurunan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, pengurangan polusi, dan efisiensi waktu tempuh.

Utang Whoosh

Whoosh beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023 menelan biaya USD7,22 miliar. 

Pada awalnya biaya proyek ini diperkirakan USD6,02 miliar, mamun terjadi pembengkakan biaya karena berbagai persoalan, seperti harga lahan.

Dari seluruh biaya tersebut, sekitar 75 persen dibiayai melalui pinjaman dari Bank Pembangunan China (CDB) senilai USD5,415 miliar atau setara Rp81,2 triliun.

Dengan bunga tahunan utang pokok 2 persen dan bunga untuk pembengkakan biaya 3,4 persen per tahun, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengembang dan operator Whoosh harus membayar USD120,9 juta per tahun atau hampir Rp2 triliun per tahun. 

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement