Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kebangkitan Industri Pupuk Indonesia: Petani Happy, Swasembada Pangan Tercapai

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 24 Desember 2025 |14:01 WIB
Kebangkitan Industri Pupuk Indonesia: Petani Happy, Swasembada Pangan Tercapai
Kebangkitan Industri Pupuk Indonesia: Petani Happy, Swasembada Pangan Tercapai (Foto: Dokumentasi)
A
A
A

Pupuk Indonesia Bangun Pabrik NPK Nitrat, Simbol Kejayaan Pertanian Indonesia

Di sisi lain, PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi memulai pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia berkapasitas 100 ribu ton per tahun di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Proyek strategis ini menjadi tonggak penting transformasi industri pupuk nasional sekaligus langkah nyata mengurangi ketergantungan impor.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menegaskan bahwa pembangunan pabrik ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan fondasi sejarah baru bagi pertanian Indonesia.

“Ini adalah tonggak penting. Apa yang kita bangun hari ini akan menjadi landasan sejarah baru pembangunan industri pupuk dan pertanian nasional secara keseluruhan,” ujar Rahmad saat peletakan batu pertama, Selasa (23/12/2025).

Selama ini, kebutuhan NPK Nitrat nasional masih sangat bergantung pada impor dengan volume mencapai sekitar 450 ribu ton per tahun. Kehadiran pabrik NPK Nitrat di Pupuk Kujang diharapkan menjadi langkah awal substitusi impor secara bertahap, sekaligus memperkuat ketahanan pasokan pupuk strategis di dalam negeri.

Dengan nilai investasi hampir Rp600 miliar, proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu 21 bulan dan mulai beroperasi pada pertengahan 2027. Rahmad menekankan pentingnya disiplin terhadap lini masa pembangunan agar manfaat ekonomi dan strategis dapat segera dirasakan.

“Kami ingin proyek ini berjalan tepat waktu. Karena selain menekan impor, pabrik ini akan menciptakan nilai tambah besar bagi perusahaan dan negara,” tegasnya.

Secara ekonomi, pabrik NPK Nitrat ini diproyeksikan mampu memberikan tambahan pendapatan hingga Rp1,5 triliun per tahun bagi Pupuk Kujang, dengan asumsi harga NPK Nitrat berada di kisaran Rp13–15 juta per ton. Angka ini mencerminkan potensi besar hilirisasi industri pupuk yang selama ini dinikmati produk impor.

Kebangkitan Industri Pupuk Indonesia: Petani Happy, Swasembada Pangan Tercapai
Kebangkitan Industri Pupuk Indonesia: Petani Happy, Swasembada Pangan Tercapai

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa pembangunan pabrik ini bukan sekadar proyek industri, melainkan simbol transformasi besar sektor pertanian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Kita mengganti pabrik yang sudah tua karena sudah tidak efisien. Harapannya produktivitas meningkat, ongkos produksi bisa ditekan, dan yang paling penting, kita mulai mensubstitusi impor pupuk,” ujar Sudaryono.

Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar menjelaskan, pembangunan pabrik NPK Nitrat ini merupakan bagian dari rencana pembangunan tujuh pabrik pupuk baru hingga 2029, sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang menempatkan pangan dan pertanian sebagai program prioritas nasional.

“Ini bagian dari tujuh pabrik yang akan kita bangun sampai 2029. Visi Presiden jelas: pangan dan pertanian adalah prioritas. Karena itu, ketersediaan pupuk harus selaras dengan kebutuhan program nasional,” tegasnya.

Selain menambah kapasitas produksi, pemerintah juga terus melakukan pembenahan tata kelola pupuk secara menyeluruh. Mulai dari penyederhanaan distribusi, penguatan pengawasan, hingga kebijakan penurunan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen, yang telah diputuskan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Prestasi Pupuk Indonesia sejauh ini sangat baik. Pupuk tersedia, distribusi disederhanakan agar petani tidak kesulitan, dan harga pupuk subsidi turun 20 persen. Ke depan, dengan pabrik baru dan teknologi yang lebih efisien, manfaatnya akan semakin besar,” ungkap Sudaryono.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement