Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Ini, Rupiah Dipastikan Tembus Rp9.000

Widi Agustian , Jurnalis-Selasa, 13 April 2010 |07:55 WIB
Hari Ini, Rupiah Dipastikan Tembus Rp9.000
Foto: Ade/okezone.com
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar rupiah diproyeksikan bakal menembus level Rp9.000. Hanya saja, otoritas moneter Bank Indonesia (BI) nampaknya akan menahan laju penguatan rupiah yang dinilainya terlalu signifikan.

"Pasti tembus (Rp9.000). Tapi, kemungkinan besar BI akan melakukan sesuatu (intervensi) agar rupiah tidak terlalu kuat," kata Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono kepada okezone, di Jakarta, Selasa (13/4/2010).

Dia menjelaskan, jika level Rp9.000 per USD merupakan batas psikologis penguatan rupiah yang aman bagi eksportir. Selain itu, rupiah juga menurut Tony terhambat dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang rawan profit taking.

"Saat ini, angka Rp 9.000 menjadi batas psikologis di mana BI tampaknya tidak akan mengizinkan rupiah lebih kuat lagi. Di sisi lain, IHSG juga mulai rawan profit taking, sehingga sangat mungkin terkoreksi," papar dia.

Sebelumnya, berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (BI) Senin 12 April kemarin rupiah mengalami penguatan menjadi sebesar Rp9.003 per USD, di mana sebelumnya rupiah berada pada level Rp9.049 per USD. Sementara menurut data yahoofinance, rupiah menguat atas USD menjadi Rp9.017 per USD, dengan kisaran perdagangan Rp8.997-Rp9.022 per USD.

BI menilai penguatan rupiah tersebut adalah murni disebabkan oleh aliran dana asing yang masuk (capital inflow). Sehingga tidak perlu dikaitkan dengan adanya intervensi regulator. "Rupiah menguat karena hanya dari dana asing. Mereka masuk terus dan mempengaruhi kurs," ungkap Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution, kemarin.

Dalam situasi penguatan rupiah tersebut, regulator bisa saja melakukan hal yang perlu dilakukan. Tapi tidak all out. Regulator tersebut akan melihat situasinya seberapa jauh dan akan melakukan hal-hal yang perlu dilakukan. "Tapi jangan terpengaruh, kurs itu akan naik terus. Anda lihat sendiri kan, rupiah kembali lagi ke level Rp9.000 per USD," tambahnya.

Walau demikian, BI tidak membantah jika pihaknya mengintervensi hingga rupiah menguat terbatas. BI dikatakan akan selalu berada di pasar untuk menjaga pergerakan rupiah. Namun penguatan rupiah yang selama ini terjadi hanya volatilitas yang dinilai wajar. "Kami akan selalu di pasar untuk melakukan intervensi. Namun itu semua tergantung kondisi," ungkap Direktur Riset dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo, kemarin.

Kendati demikian, rupiah pada siang kemarin sempat menembus level Rp8.900 per USD. Namun rupiah langsung anjlok kembali ke level Rp9.000 per USD setelah sesi siang.

BI sendiri enggan mengatakan bahwa pergerakan rupiah tersebut merupakan intervensi regulator. BI hanya akan menjaga agar rupiah bergerak di level yang wajar. "Kalau level Rp8.900 per USD itu terlalu tajam, kita tidak bisa mengatakan seperti itu (ada intervensi)," tambahnya.

Pihaknya menginginkan smoothing volatilitas rupiah jangan terlalu cepat naik. Agar, lanjut Perry, pertimbangannya sesuai dengan kondisi makro.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement