JAKARTA - Aliran dana asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia nampaknya masih akan mengalir. Dengan demikian, rupiah pun diperkirakan masih akan mengalami penguatan.
"Rupiah akan tetap menguat," kata analis valas David Sumual saat dihubungi okezone di Jakarta, Jumat (30/4/2010).
Dia menjelaskan, jika masuknya capital inflow tersebut adalah akibat dari the Fed yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga. Dimana sentimen positif hasil pertemuan reguler dewan gubenur Bank Sentral Amerika (FOMC) yang tetap mempertahankan The Fed di level 0,25 persen.
Bank Sentral Amerika juga memberikan statement optimistis bahwa aktivitas ekonomi terus berlanjut meningkat dibarengi dengan mulai membaiknya pasar tenaga kerja.
Selain itu, kekhawatiran pelaku pasar akibat penurunan utang Yunani dan Portugal sedikit mereda. Euro pun kembali rebound dari tekanannya setelah seorang petinggi Jerman yang hadir dalam pertemuan Uni Eropa-ECB- IMF di Jerman Rabu kemarin.
Petinggi tersebut mengutip pernyataan dari Managing Director IMF Dominique Strauss-Kahn, yang memberikan estimasi bahwa Yunani akan memperoleh paket bantuan 100-120 miliar euro dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
Selain itu, David juga mengatakan jika hasil pemeriksaan KPK terhadap Boediono dan Sri Mulyani akan berpengaruh terhadap pasar. "Tapi faktor eksternal masih mendominasi pasar," ungkapnya.
Menurutnya, rupiah akan berada di kisaran Rp9.000-9.030 per USD pada akhir pekan ini.
Sebelumnya, rupiah kemarin, Kamis (29/4/2010) hanya melemah satu poin Rp9.022 per USD dari perdagangan sebelumnya di level Rp9.023 per USD.(adn)
(Rani Hardjanti)