1. Loyal customers. Pelanggan setia yang rutin belanja di toko kita, tidak lebih dari 20% dari jumlah pelanggan, namun memberi kita tidak kurang dari 50% penjualan. Kita harus keep in touch, membuka jalur komunikasi dengan pelanggan ini, baik melalui email maupun komunikasi media sosial, menjadikan mereka sebagai prime customers, seperti juga dilakukan oleh bank-bank.
2. Discount customers. Pelanggan yang sering belanja namun menunggu dan hanya atas produk-produk yang sedang sale atau dengan promo. Kita harus mempunyai program yang terus menerus dengan berbagai produk. Manfaat dari program adalah untuk menarik pengunjung dan juga mengharapkan agar ada produk dengan harga normal yang dibeli.
3. Impulse customers. Pelanggan yang sering berkunjung ke toko namun tidak memiliki daftar belanjaan, membeli on the spot, sesuai dengan ketertarikan dan keinginan. Agar dapat menarik tipe pelanggan ini, kita perlu mendampingi untuk menjadi tour guide yang mengajak berkeliling sehingga pelanggan pada akhirnya membeli produk setidaknya karena rasa sungkan.
4. Need-based customers. Pelanggan yang datang dengan daftar belanjaan, biasanya langsung menuju lokasi produk yang akan dibeli. Kita perlu menempatkan produk dalam kategori yang sama atau sederet, contoh keperluan dapur, dan memasang tanda yang cukup jelas.
5. Wandering Customers. Pelanggan yang tidak memiliki tujuan untuk langsung membeli, hanya sekadar melihat-lihat barangkali ada produk baru, atau menghabiskan waktu, biasanya banyak ditemui pada bulan Ramadan.