Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Era Milenial Akan Berlalu, Kini Saatnya Perusahaan Sasar Gen Z

Widi Agustian , Jurnalis-Selasa, 08 Mei 2018 |17:30 WIB
Era Milenial Akan Berlalu, Kini Saatnya Perusahaan Sasar Gen Z
(Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Saat ini, perusahaan tradisional lebih memfokuskan diri pada generasi millenials, untuk ke depannya, mereka harus menargetkan Gen Z sebagai fokus utama untuk bisa mencapai pertumbuhan.

Berdasarkan riset bertajuk “Memahami Tren Konsumen Masa Kini“ yang dilakukan perusahaan riset PT Neurosensum Technology International (Neurosensum), Gen Z yang ada saat ini akan menjadi pengganti generasi millennium di masa depan.

“Salah satu temuan penting dari riset ini adalah munculnya pola konsumsi yang berbeda pada Gen Z (yaitu mereka yang lahir setelah 1996),” kata Managing Director Neurosensum Rajiv Lamba dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/5/2018).

Konsumen Gen Z, kata dia, mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dari sisi jumlah dan daya beli yang mereka miliki. Sayangnya, banyak perusahaan tradisional saat ini telah ditinggalkan oleh Gen Z karena pesan yang disampaikan sudah ketinggalan jaman dan penawaran yang diberikan tidak lagi relevan bagi Gen Z.

Aneka Promo Ditawarkan Pusat Perbelanjaan di Yogyakarta Jelang Natal dan Tahun Baru

Menurutnya, Gen Z cenderung mengalokasikan pengeluarannya untuk mendapatkan pengalaman makan di luar, internet dan data seluler, kesehatan dan kebugaran, serta rekreasi.

”Riset yang dilakukan menunjukkan bahwa konsumen semakin cerdas dalam menentukan pilihan. Mereka menjadi semakin sadar akan kesehatan, dan mereka menginginkan pengalaman yang lebih dari merek dan produk yang mereka gunakan,” beber dia.

Sehingga, kata dia, penting bagi perusahaan untuk beralih dari komunikasi satu arah menjadi komunikasi dua arah yang lebih menarik bagi konsumen.

“Kemampuan perusahaan untuk merangkul Generasi Z adalah kunci masa depan,” kata dia.

 

Selain itu, riset ini juga mengungkapkan beberapa hal. Pertama bangkitnya ekonomi berbasis pengalaman. Konsumen di Indonesia tidak lagi merasa puas dengan sekedar produk saja. Mereka kini telah menjadi pembeli cerdas, yang mencari pengalaman melebihi produk dan jasa yang mereka gunakan.

Hal ini membuat mereka mengalihkan pengeluaran dari kategori fast moving consumer good (FMCG) tradisional seperti makanan dan minuman ke berbagai kategori dan produk yang menyediakan aneka pengalaman seperti rekreasi dan liburan, gadget atau produk elektronik dan data seluler.

Hal ini ditunjukkan dengan penurunan prosentase pengeluaran di kategori makanan dan minuman sebesar 2 poin dari 33% menjadi 31% dalam 2 tahun terakhir ini. Konsumen di semua kelompok usia dan tingkat pendapatan menurunkan jumlah pengeluaran mereka dalam katagori FMCG, penurunan lebih menonjol terlihat diantara Gen Z.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement