Menurut dia, pelebaran jalan tersebut sebagai upaya agar proses pengerjaan Jalan RE Martadinata menuju Cimanggu ataupun Kebon Pedes tidak ditutup. “Jadi tujuannya untuk pengalihan arus lalu lintas kendaraan selama proses pekerjaan sehingga kita tidak ada penutupan jalan sebagaimana permintaan masyarakat,” jelasnya.
Terkait pembebasan lahan tambahan, Chusnul mengemukakan, sejauh ini pihaknya masih belum menyelesaikan satu bidang tanah lagi. “Sekarang masih diproses di Badan Pertanahan Nasional (BPN),” katanya.
Dia juga memastikan telah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam rekayasa lalu lintas, baik dari Dinas Perhubungan maupun Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota. “Sehingga satu sama lainnya ti dak saling terganggu.
Kita pastikan kegiatan ini akan selesai Desember tahun depan,” ungkapnya. Sementara itu, untuk menghindari kemacetan parah, selama pengerjaan flyover, Dishub Kota Bogor telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif, khususnya untuk angkutan kota (angkot) yang melintasi Jalan RE Martadinata.
“Ada dua trayek angkot yang terdampak, yakni trayek 07 (Pasar Anyar - Pondok Rumput) dan 12 (Cimanggu - Pasar Anyar),” tutur Kepala Bidang Angkutan, Dishub Kota Bogor, Jimmi Hutapea. Pihaknya sudah mensosialisasikan kepada sopir angkot selama pekerjaan proyek flyover ini akan ada rekayasa lalu lintas.