Menurutnya proyek yang memiliki nilai investasi hingga USD6,49 miliar ini harus terus didorong. Seiring mampu menghasilkan produk Petrokimia yang produktif.
"Saya minta jangan mundur lagi, karena saya sudah tiga tahun dorong petrokimia yang dari Taipe enggak jalan-jalan," jelasnya.
Luhut menambkan, jika proyek ini terus didorong, dirinya yakin jika defisit transaksi berjala Indonesia akan turun. Bahkan dirinya optimis jika CAD Indonesia berada di level 1 digit pada 2019 mendatang.
Apalagi, pemerintah juga mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang bisa menekan defisit transaksi berjalan Indonesia. Salah satu contohnya adalah kebijakan penggunaan Bahan Bakar Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) dengan kandungan kelapa sawit 20% (B20)
"Kita akan bisa bikin single digit CAD untuk 2019," ujarnya.
(Feby Novalius)