Target Penerimaan Migas 2020 Direvisi Jadi Rp100,16 Triliun

Taufik Fajar, Jurnalis
Rabu 06 Mei 2020 08:32 WIB
Minyak (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berimbas pada penurunan harga minyak mentah dunia serta berbagai sektor lainnya, membuat Pemerintah merevisi target penerimaan negara dari subsektor migas yang semula Rp192,04 triliun menjadi Rp100,16 triliun.

Perubahan ini dengan asumsi lifting minyak bumi sebesar 735.000 barel per hari, lifting gas bumi 1.064.000 barel setara minyak per hari, ICP USD38 per barel dan kurs Rp17.500 per USD

Baca Juga: PNBP Migas 2020 Diprediksi Hanya Rp86 Triliun Imbas Pelemahan Rupiah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif memaparkan, semula Pemerintah dalam APBN 2020 menargetkan penerimaan migas sebesar Rp192,04 triliun yang terdiri dari Pajak Penghasilan Migas (PPh Migas) sebesar Rp57,53 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp127,31 triliun dan penerimaan lainnya dari minyak bumi Rp7,3 triliun. Dengan catatan, lifting minyak bumi 755.000 barel per hari, lifting gas bumi 1.191.000 barel setara minyak per hari, ICP USD63 per barel dan kurs Rp14.400 per USD.

Namun dengan terjadinya pandemi Covid-19 di berbagai belahan dunia yang juga berdampak pada kegiatan usaha migas, target penerimaan migas direvisi melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 menjadi sebesar Rp100,16 triliun, di mana PPh Migas ditargetkan Rp43,75 triliun, PNBP Migas Rp53,29 triliun dan penerimaan lainnya dari minyak bumi Rp3,12 triliun.

Baca Juga: Ini Perbandingan Harga BBM Indonesia dengan Malaysia hingga Singapura

"Hingga 30 April 2020, realisasi penerimaan migas mencapai Rp42,87 triliun di mana Rp33,75 triliun merupakan penerimaan PNBP. Dengan kondisi pesimis, penerimaan migas pada tahun 2020 diperkirakan sebesar Rp86,33 triliun," jelas Menteri Arifin seperti dikutip laman Ditjen Migas, Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya