Dia mengatakan, hingga saat ini, penyerapan program restrukturisasi pinjaman sudah mencapai 61%. Menurutnya, ini sudah cukup bagus, meskipun di beberapa anggaran ada estimasi yang dinilainya berlebihan.
"Anggaran yang ini, mungkin tidak akan terserap maksimum, tapi kami sedang berusaha mengalihkan ke program lain," ucap Teten.
Lanjut Teten, selepas Agustus ada banpres produktif Rp2,4 juta bagi 12 juta pelaku usaha mikro yang diberikan untuk memperkuat permodalan mereka. Hal ini karena banyak dari mereka yang modal kerjanya tergerus oleh kepentingan konsumsi.
"Sehingga kalau tidak diberi pembiayaan segera, otomatis usaha mereka akan terancam. Ini yang kita berikan bantuan hibah, bukan kredit. Kita harapkan mereka masih bisa bertahan," tuturnya.
(Dani Jumadil Akhir)