NEW YORK - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, melompat di atas level tertinggi empat bulan karena para investor mengurangi minat terhadap mata uang berisiko.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sekitar 0,28 persen menjadi 92,85 pada perdagangan sore. Dolar AS sepanjang tahun ini telah melonjak lebih dari tiga persen.
Baca juga: Dolar Kembali Perkasa Usai Yellen dan Powell Beri Sinyal Ekonomi AS Kuat
Imbal hasil obligasi pemerintah naik ke level tertinggi sesi setelah permintaan melemah untuk bulan kedua berturut-turut dalam lelang pada surat utang bertenor tujuh tahun. Imbal hasil tertinggi sesi mencapai 1,642 persen. Pada Kamis sore (25/3/2021) imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun berada di 1,630 persen.
Penguatan kembali dolar mengindikasikan investor mengabaikan data positif yang menunjukkan lebih sedikit dari perkiraan warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu, dan komentar dari Presiden AS Joe Biden bahwa ekonomi sedang naik daun.
Baca juga: Dolar Perkasa di Tengah Merosotnya Imbal Hasil Obligasi AS
"Dolar telah menggelinding lebih tinggi selama beberapa hari terakhir," kata Mazen Issa, analis mata uang senior di TD Securities. "Biasnya di sini adalah bahwa dolar ... tetap tinggi."