"Untuk SO pupuk bersubsidi hingga per hari ini, sudah 102 persen. Kalau DO-nya sudah per hari ini sudah 91 persen. DO ini barang yang sudah diantar ke kios," ungkapnya.
Menurutnya, dari angka-angka tersebut, tentu sudah tidak ada kelangkaan lagi.
Selain itu, pihaknya menyalurkan berdasarkan alokasi, SK Mentan, SK Gubernur, SK Bupati dan SK Wali Kota.
Saat ini, PUSRI memiliki stok pupuk bersubsidi sebanyak 1.300 ton, untuk 10 kabupaten dan kota.
Sementara, penyampaian administrasinya sudah ada sebanyak 2200.
"Itu untuk stok dua minggu ke depan. Stok kita akan bertambah terus dari Palembang," ucapnya.
Dia mengatakan, berdasarkan keputusan Menteri Pertanian, tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi, sektor pertanian tahun anggaran 2022, untuk harga eceran pupuk bersubsidi Urea Rp2.250 per kg, pupuk SP-36 Rp2.400 per kg.
Lalu, pupuk ZA Rp1.700 per kg, NPK Rp2.300 per kg, NPK untuk Kakao Rp3.300 per kg, Organik Rp800 per kg, dan pupuk Organik Cair Rp20.000 per liter.
"HET pupuk bersubsidi berlaku untuk pembelian oleh petani di pengecer resmi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)