JAKARTA - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp2,5 triliun. Dividen setara 39,12% dari laba bersih perseroan sebesar Rp6,39 triliun sepanjang tahun lalu.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham akan mendapat dividen sebesar Rp215 per saham, yang akan dibayarkan pada 23 Agustus 2022.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham, mitra usaha, kreditur dan konsumen atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada perseroan. Selain itu, ia juga berterima kasih kepada jajaran manajemen dan karyawan atas dedikasi dan kerja keras yang diberikan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terus mendukung INDF dalam menjalani tahun yang penuh tantanga ini," kata Anthoni dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (23/7/2022).
Berdasarkan laporan keuangan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,39 triliun atau turun 3% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,59 triliun. Sementara itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp548 dari sebelumnya Rp565.
Meski mengalami penurunan laba, pendapat bersih perseroan tercatat tumbuh sebesar 21,78% menjadi Rp56,80 triliun dari sebelumnya Rp46,64 triliun. Penjualan mie instan mencatatkan pendapatan sebesar Rp40,99 triliun. Kemudian, produk susu atau dairy sebesar Rp9,14 triliun, produk makanan ringan sebesar Rp3,39 triliun, produk penyedap makanan mencatat pendapatan sebesar Rp2,85 triliun.
Adapun, produk nutrisi dan makanan khusus mencatat pendapatan sebesar Rp1,04 triliun dan produk minuman membukukan pendapatan sebesar Rp1,34 triliun sepanjang 2021.
Anthoni mengatakan, meski dihadapkan pada berbagai tantangan, perseroan berhasil melampaui target kinerja dengan kontribusi yang baik dari kegiatan usaha di dalam negeri maupun luar negeri. Tahun ini, perseroan akan fokus pada upaya untuk mempertahankan kinerja, dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan tingkat profitabilitas, serta mempertahankan posisi neraca keuangan yang sehat.
"Kami akan terus memperkuat model bisnis kami, agar dapat menanggapi perubahan yang terjadi secara tepat waktu," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)