Sebagian besar biaya datang dari bahan bakar dan listrik mencapai Rp2,55 triliun, yang membuat total beban pabrikasi naik mencapai Rp4,98 triliun.
Di samping itu, beban usaha juga mengalami pertambahan yang sebagian besar datang dari biaya pengangkutan, bongkar muat, dan transportasi senilai Rp902,06 miliar, disusul gaji-kesejahteraan karyawan sebesar Rp235,61 miliar
Posisi keuangan tengah tahun pertama ini membuat INTP mencetak laba per saham dasar senilai Rp82,80, atau lebih rendah dari posisi periode sama tahun lalu sebanyak Rp159,34.
Dari sisi neraca per 30 Juni 2022, INTP memiliki total aset sebanyak Rp23,45 triliun, lebih rendah 10,25% dari akhir 2021 senilai Rp26,13 triliun.
Kewajiban pembayaran atau liabilitas menyusut 6,94% dari akhir tahun lalu menjadi Rp5,13 triliun, sementara modal/ekuitas perseroan berkurang 11,14% total sebesar Rp18,32 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)