JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat tingkat emisi karbon di sektor listrik saat ini mencapai 40 juta metrik ton.
Di mana akan terus meningkat hingga 2.900 juta metrik ton pada 2060, jika tidak ada upaya untuk mengurangi emisi tersebut.
Emisi karbon menjadi salah satu penyebab perubahan iklim di dunia. Proses ini dapat berdampak pada lingkungan hidup, kesehatan manusia, hingga menciptakan ketidakstabilan ekonomi.
"Tingkat emisi di sektor listrik saat ini mencapai 40 milion metrik ton, kalau kita tak melakukan apapun untuk mengurangi itu, di tahun 2060 emisinya akan meningkat mencapai 2.900 milion metrik ton," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat sesi diskusi dalam gelaran SOE International Conference, Nusa Dua Bali, Selasa (18/10/2022).
BACA JUGA:Sempat Ditunda, Pajak Karbon Berlaku Mulai 2025
Meski begitu, Darmawan memastikan pihaknya berkomitmen penuh melakukan transisi energi.
Upaya tersebut dilakukan melalui sejumlah langkah strategis.
"Jadi yang PLN lakukan adalah mengurangi efek gas rumah kaca dan PLN berkomitmen melakukannya. Ini bukan karena perjanjian kerja sama internasional, bukan juga karena kebijakan, tapi karena peduli," katanya.
Darmawan menyampaikan PLN juga terus meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang terbukti mampu mengurangi emisi hingga 50%.
"Apakah ini cukup, tidak. Kami mendesain dengan menambah 20,9 GW kapasitas yang mana 51,6 persen tambahan pembangkit berasal dari EBT. Ini memang tantangan yang berat, tapi kami akan lakukan," lanjutnya.
Dia juga menyebut PLN telah meluncurkan program carbon neutral pada 2060.