Rachmat menjelaskan, tender offer ini dilakukan sebagai langkah proaktif perseroan dalam mengelola obligasi atau surat utang yang akan jatuh tempo. Masa penawaran tender berlaku hingga 25 Mei 2023 pada pukul 17.00 waktu New York, kecuali diperpanjang atau dihentikan lebih awal seperti yang dijelaskan dalam memorandum penawaran tender.
Langkah strategis PGN untuk menata kembali pinjaman telah berlangsung sejak tahun lalu. Pada Desember 2022 PGN melakukan pembelian kembali obligasi dengan jumlah pokok agregat sebesar USD400 juta menggunakan dana internal perusahaan. Pasca tender offer utang obligasi perusahaan menyusut dari USD1,7 miliar menjadi sekitar USD1,3 miliar.
Sebagai subholding gas Pertamina, PGN terus menunjukkan kinerja yang solid. Pekan lalu (30/5) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PGN menetapkan pembagian dividen sebesar US$ 228,36 juta. Nilai dividen tersebut setara dengan 70% dari laba bersih PGN pada tahun buku 2022 sebesar USD362 juta atau Rp141,05 per saham. Dengan harga saham PGAS yang ada di Rp1.430 per saham, yield dividen Perusaaan Gas Negara mencapai 9,86%.
(Taufik Fajar)