Rupiah Anjlok Dekati Rp16.000/USD, Sri Mulyani Lapor ke Jokowi

Michelle Natalia, Jurnalis
Senin 23 Oktober 2023 20:05 WIB
Penyebab nilai tukar rupiah melemah (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTAPresiden Jokowi menerima laporan terbaru kondisi ekonomi global. Termasuk pelemahan nilai tukar Rupiah yang mendekati Rp16.000 per USD.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua OJK Mahendra Siregar dan Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa barusan menghadap ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan laporan saat menghadiri annual meeting World Bank dan G20 Menteri Keuangan, Bank Sentral yang dilakukan di Marrakesh.

"Ini untuk memberikan update pada Bapak Presiden situasi terkini dan situasi yang terus berkembang dalam perekonomian global, pasar keuangan dan tantangan-tantangan yang terus kita antisipasi dan kita harus hadapi pada bulan-bulan depan dan tahun mendatang," ujar Sri di Jakarta, Senin (23/10/2023).

Dia juga menyampaikan bahwa koordinasi kebijakan fiskal yaitu di bawah Kemenkeu yakni APBN, dengan kebijakan moneter di bawah Gubernur BI akan terus disinkronkan dan diharmoniskan.

"Karena tantangan untuk menjaga stabilitas ekonomi menjaga pertumbuhan ekonomi tetap terjaga pada kisaran 5%. Kita tahu bahwa dinamikanya sangat tinggi saat ini dengan pergerakan dolar yang makin menguat kenaikan suku bunga yang sangat tinggi di AS, di Eropa dan pelemahan dari ekonomi China semuanya memberikan imbas yang harus kita antisipasi," tegas Sri.

Oleh karena itu, dia menyebut baik sisi fiskal dan moneter akan terus berkoodinasi secara sinkron, harmonis, tentu juga harus saling melakukan penyesuaian.

"Kita menggunakan dari mulai instrumen yang ada di market, maupun dari sisi komunikasi kebijakan yang akan kita terus lakukan bersama-sama antara BI dan Kemenkeu. Ini nanti masih akan di follow-up, ketiga dari sektor keuangan kita akan pantau terus stabilitas dari sektor keuangan, perbankan maupun pasar modal dan juga lembaga keuangan bukan bank," sambung Sri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya