Manajemen menuturkan usulan ini didasarkan pada kinerja lini bisnis ASII yang sangat baik dan harga batu bara yang masih tinggi pada paruh pertama tahun 2023. Mereka menyebut performa ini mencerminkan pemulihan yang terus berlanjut pascapandemi.
“Sehingga memungkinkan Perseroan untuk mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham. Perseroan tetap yakin dengan potensi pertumbuhan jangka panjang dan kapasitas neracanya untuk terus melakukan investasi guna mendukung prioritas strategisnya,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, ASII mencatatkan pertumbuhan laba 16,91% year-on-year (yoy) mencapai Rp33,8 triliun. Ini membuat earnings per share (EPS) ASII tumbuh menjadi Rp836 per saham dari semula Rp715 per saham.
Peningkatan ini didukung oleh pendapatan perseroan yang naik 5,03% yoy menjadi Rp316,56 triliun, dibandingkan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp301,37 triliun.
(Taufik Fajar)