JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membongkar kelakuan oknum pegawai pajak di sebuah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama kawasan Tangerang, Banten. Hal ini diketahui dari laporan masyarakat yang disampaikan di "Lapor Pak Purbaya".
Laporan tersebut menyoroti dugaan tindakan premanisme yang dilakukan oleh aparat pajak di Banten.
"Minggu depan saya cek, harus sudah rapi nih. Kalau ada premanisme, dia minta duit, pasti maksa ya? Hebat juga ya, kreatif lah. Oh ternyata betul. Saya pikir kalau kita ngomong di atas selesai, ternyata enggak. Ini birokrasi seperti itu, mereka pikir kan menteri cuma 5 tahun, 4 tahun lah kalau saya sekarang ya sampai akhir tahun nanti 2029. 4 tahun ya, habis itu mereka bisa berkuasa lagi," ungkap Purbaya.
Purbaya juga mendapat laporan soal Otoritas Bea Cukai di Riau yang hanya menindak peredaran di warung-warung kecil, bukan membasmi distributor atau "cukong-cukong" utama.
Purbaya memastikan telah membentuk tim ahli dari unsur perpajakan yang memahami seluk-beluk tingkah laku aparat. Tim ini akan membuat daftar cukong-cukong rokok ilegal di setiap daerah.
"Nanti kalau ada gangguan atau barang masuk dan link ke cukong tersebut, cukongnya kita proses. Katanya banyak backing-nya. Paling orang Bea Cukai juga. Ada juga yang lain-lain, tapi yang jelas akan kita bereskan itu," tegasnya, menjamin identitas pelapor tidak akan bocor.
"Nanti WA itu enggak ada orang Bea Cukai dan pajak yang bisa akses. Kalau ketahuan bocor, nanti enggak ada yang lapor lagi. Ini corporate culture-nya harus kita ubah," pungkas Purbaya.
(Feby Novalius)