JAKARTA – Kenaikan harga BBM akan memicu industri logistik Tanah Air. Dengan diberlakukan harga baru, diprediksi akan memicu kenaikan biaya operasional industri logistik sebesar 70 persen.
"Jika pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi Rp3.000 per liter maka akan ikut menaikkan biaya transportasi sebesar 20-30 persen," papar Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita, Selasa (21/10/2014).
Hal itu belum termasuk sisi biaya logistik. Dengan asumsi kenaikan harga BBM Rp3.000 per liter maka biaya logistik naik 70 persen. Pada akhirnya biaya tersebut akan di bebankan kepada konsumen. "Dampak terbesarnya itu pada barang-barang sembako seperti minyak goreng dan lain-lain," lanjutnya.
Pihaknya meminta pemerintah agar dapat mengatasi dampak dari kenaikan BBM bersubsidi dengan cara lain. Misalnya dengan cara melakukan pengalihan subsidi kepada subsidi harga sembako.
"Kan ada rencana pengalihan ke sektor produktif maka menurut kami lebih baik di alihkan ke sembako saja," tukasnya.
(Fakhri Rezy)