Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mudik Lebaran Munculkan Bisnis Musiman

Antara , Jurnalis-Minggu, 17 Juli 2016 |17:27 WIB
Mudik Lebaran Munculkan Bisnis Musiman
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

Pedagang musiman makanan di sejumlah SPBU di Pantura juga mengaku omzetnya naik tiga kali lipat dari Libur biasa.

"Pop mie dan kopi paling laris, naiknya 10 kali lipat dari libur biasa," kata Muslimin di SPBU 500 meter dari jalur keluar tol Kanci.

SPBU Muri 44.521.08 di Kota Tegal, menjadi SPBU yang didambakan pemudik karena yakin tak perlu banyak antre ke toilet. Ada 107 urinoir dan toilet yang disediakan. Selain itu ada fasilitas kasur untuk tidur dengan tarif Rp40 ribu per jam di ruang berpendingin. Deni Pramata, kepala pengelola, mengatakan kebanyakan pemudik sudah memesan/ booking lebih dulu untuk tidur di area yang sudah disediakan. Ada dua ruangan tidur besar dengan kapasitas 27 dan 55 tempat tidur.

"Sejak H-3 sampai hari Lebaran selalu penuh, dengan rata-rata tidur tiga sampai empat jam," katanya Tahun ini, SPBU Muri itu menambah satu lagi kafe dari dua kafe yang sebelumnya telah ada agar pemudik juga tak perlu banyak antre untuk pesan makanan. Fasilitas lain SPBU itu antara lain arena bermain anak, mushala berpendingin, dan minimarket 24 jam.

Pedagang musiman juga memenuhi areal depan SPBU itu yang umumnya merupakan gerai dari perusahaan besar seperti Indofood yang menampilkan sajian pop mie siap saji.

"Saat puncak pengunjung pada H-2, pop mie habis 30 dus," kata Arum, petugas penjualan.

Di antara sejumlah bisnis musiman selama mudik ada juga yang mengaku pendapatannya menurun dibanding musim mudik sebelumnya seperti yang dialami pedagang di dekat pintu tol Cikopo.

"Sejak pintu tol ini tidak lagi ada transaksi, pengendara yang mampir makin menurun di banding mudik sebelumnya, tetapi dibanding hari biasa, ada peningkatan pemasukan," kata Misan (41), pedagang setempat.

Pedagang asongan BBM Salah satu jasa usaha yang menjadi celaaan sekaligus ditunggu pemudik yang kehabisan bahan bakar adalah pedagang asongan BBM. Saat kemacetan parah di jalan tol maupun jalur alternatif di Kabupaten Bebres, sejak H-2 sampai malam takbiran, ratusan kendaraan kehabisan bahan bakar. Ada yang mogok di pinggir jalan, ada juga yang menunggu antrean di SPBU yangmengular sampai keluar areal SPBU.

Banyak warga yang berinisiatif menjadi pengecer BBM untuk membantu pemudik sekaligus mendapat keuntungan. Salah satunya dari mereka ada Tonari (29), warga Desa Kubangsari, Ketanggungan Timur, Brebes.

Bensin jenis pertamax yang dijual antara Rp40.000 sampai Rp50.000 per liter, itu sempat membuat kaget para pemudik, namun ia mempunyai alasan bahwa pertamax itu ia beli dari sejumlah pengecer di desa-desa sekitar Brebes dan bukan dari SPBU.

"Harga dari pengecer sudah naik sampai Rp30 ribu per liter, sementara untuk mencari pengecer yang masih ada stok juga sulit sampai saya mencari ke arah Bandarharjo, karena di semua desa di sini sudah habir," kata ayah satu anak itu.

Ia mengaku hanya mengambil keuntungan bersih Rp10 ribu per liter, kalau pertamax dari desa sekitarnya dia jual Rp40 ribu per liter, tetapi kalau mengambil dari desa-desa yang jauh ia jual Rp50 ribu per liter.

"Selama empat hari kemacetan di jalur Ketanggungan-Prupuk saya sudah menjual sekitar 50 liter," katanya.

Harga yang dijual itu masih dibawah pengecer lain, karena ada yang menjual sampai Rp80.000 per liter. Pemudik terpaksa membeli satu sampai dua liter untuk mencapai SPBU terdekat. Rizki, salah satu pemudik mengaku terpaksa membeli dua liter dengan harga Rp150 ribu karena posisi bbm di kendaraanya hanya tinggal setengah literan.

"Saya beli cuma untuk antre ke SPBU," katanya yang saat itu menunggu hampir tujuh jam di SPBU Larangan, Brebes.

Sebagian pemudik mengaku terbantu dengan pengasong BBM itu karena tidak mungkin pemudik mencari sendiri bbm eceran ke desa-desa terdekat.

Bisnis musiman selalu muncul selama mudik masih menjadi bagian tradisi masyarakat. Keberadaan mereka cukup membantu memenuhi kebutuhan pemudik sekaligus menjadi momentum bagi masyarakat sepanjang jalur mudik untuk meraih pendapatan tambahan.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement