Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kelalaian dalam Penyusunan Perencanaan Bisnis

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 13 Januari 2017 |10:26 WIB
Kelalaian dalam Penyusunan Perencanaan Bisnis
Eliezer Hardjo (Foto: Koran Sindo)
A
A
A

4. Tidak dilengkapi dengan survei dan riset. Survei biasanya untuk mengetahui gambaran pada tingkatan permukaan, tidak mendalam. Demi mengetahui lebih dalam, perlu melakukan riset, bisa dengan menugaskan pihak ketiga yang sudah terbiasa dan memiliki informasi dan data lebih lengkap. Memang dengan biaya yang cukup mahal, namun memberikan gambaran lebih jelas dan akurat sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan.

5. Mengabaikan realita pasar. Pasar adalah realita, bukan asumsi ataupun perkiraan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengamatan khususnya di segmen, demografi, geografi atau teritori di mana kita akan mengambil porsi. Kita hanya dapat mengambil pangsa pasar jika memiliki keunggulan yang signifikan, baik secara eksplisit maupun implisit, unik dan jika mungkin eksklusif.

6. Tidak mempersiapkan data-data keuangan yang cukup. Tidak memiliki gambaran secara angka-angka budgeting, forecasting, atau proyeksi seperti income statement, proyeksi cash-flow dan neraca laba-rugi. Pada umumnya investor dan penyedia dana sangat memperhatikan data-data dan proyeksi keuangan karena mereka ingin tahu apakah uang yang akan diinvestasikan akan kembali dan dalam berapa lama. Sedangkan, pihak direksi atau penentu kebijakan dan pengambil keputusan juga ingin tahu apakah proyeksi yang dibuat masuk di akal dan workable atau sebaliknya, terlalu pesimistis.

7. Membuat perencanaan bisnis dengan tujuan semata-mata untuk memperoleh pinjaman dari bank atau droping dana investor dengan rekayasa, setelah memperolehnya, maka perencanaan bisnis dikesampingkan, kemudian mengerjakan yang berbeda. Sudah dapat dipastikan bahwa pada akhir tahun apa yang dikerjakan menyimpang dan hanya mengandalkan keberuntungan, tidak memiliki cara-cara dan langkah-langkah yang dipikirkan secara mendalam. Pertanyaan yang penting untuk diajukan kepada kita, tim penyusun dan bagian yang terkait adalah: ” Apakah perencanaan bisnis yang disusun dapat dikerjakan?” atau hanya bagus di atas kertas untuk menyenangkan pihak atasan.

Itu yang sering terjadi, merasa puas telah berhasil menyusun perencanaan bisnis yang hebat namun hari-hari kemudian merupakan penderitaan yang berkepanjangan oleh karena sulit dan tidak dapat dikerjakan dan akibatnya banyak manajer menjadi korban dan diberhentikan oleh karena tidak dapat mewujudkannya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement