Seperti diketahui, selain PMK bea keluar ekspor konsentrat. Pemerintah juga tengah fokus pada sektor energi lainnya.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman pun juga turut mengulang penjelasan mengenai kebijakan pada sektor kelistrikan kepada pengusaha. Salah satunya adalah mengenai tingginya harga listrik di Indonesia dibandingkan dengan Kamboja. Hal ini sebelumnya juga telah dijelaskan panjang lebar oleh Jarman pada kamis lalu.
"Jadi misalnya Kamboja negara paling miskin di Asia Tenggara, ekonominya masih lebih baik kita. Makanya seperti yang saya katakan saya kaget karena kamboja bisa hasilkan listrik tenaga surya yang murah tapi Indonesia enggak bisa. Ini harus jadi perhatian kita," tukasnya.
(Fakhri Rezy)