PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan, pendekatan ekonomi hijau (Green Economy) dalam pembangunan menjadi suatu yang penting untuk diimplementasikan, khususnya dalam menata pemukiman penduduk.
"Namun ironisnya selama ini pembangunan sekedar mengejar pertumbuhan ekonomi, namun tidak diiringi dengan nilai susutnya sumber daya alam (deplesi) dan rusak atau tercemarnya lingkungan (degradasi)," kata Cornelis, ketika membuka rapat koordinasi teknis (SKPD) pengelolaan lingkungan hidup kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, di Pontianak, Selasa (7/3/2017).
Dirinya menuturkan, pemerintah daerah perlu menata pemukiman yang layak bagi kehidupan masyarakat, sebab dirinya melihat masyarakat masih tinggal di tempat yang tidak layak.
"Kawasan di Kalbar masih bagus sehingga masih mudah ditata dan dirancang sedemikian rupa. Sehingga diharapkan masyarakat bisa tinggal di pemukiman yang layak ditinggali," tuturnya.
Namun, sayangnya, kata Cornelis, justru masyarakat terkadang tidak memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya. Dicontohkannya di bekas areal penambangan emas tanpa izin di daerah Mandor, Kabupaten Landak.