Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kunjungan Wapres AS Diharap Amankan Perdagangan RI-Amerika

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 21 April 2017 |10:25 WIB
Kunjungan Wapres AS Diharap Amankan Perdagangan RI-Amerika
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

Pada tahun 2016, komoditas ekspor utama Indonesia ke AS didominasi oleh produk manufaktur apparel senilai USD4,72 miliar, diikuti produk makanan (USD1,78 miliar), produk kulit (USD1,56 miliar), komputer dan produk elektronik (USD1,43 miliar), serta produk perikanan (USD1,39 miliar). Sementara produk AS yang diimpor Indonesia adalah produk pertanian senilai USD1,81 miliar, produk makanan (USD783,7 juta), bahan kimia (USD781,6 juta), dan alat transportasi (USD 626,4 juta). Menperin menampik anggapan bahwa Indonesia melakukan praktik dagang curang melalui dumping atau kurs.

Dia menjelaskan, produk-produk Indonesia yang masuk ke AS tidak berkompetisi secara langsung dengan produk-produk yang dibuat di negara tersebut. “Produk kita itu sifatnya complementary, karena kita banyak ekspor ke AS produk tekstil dan sepatu yang menggunakan merek-merek AS seperti Nike, Reebok,” ucapnya.

Menyoal masuknya Indonesia dalam daftar 16 negara yang diduga melakukan kecurangan perdagangan terhadap Amerika Serikat (AS), Ekonom OCBC Bank Singapura Wellian Wiranto meragukan bahwa Presiden Donald Trump akan benar-benar mengambil langkah nyata terkait hal tersebut.

“Trump ini ngomongnya kan memang blak-blakan, tapi aksinya sendiri cukup moderat. Mungkin dalam hal ini dia memang harus melakukan sesuatu supaya tampak wibawa. Tapi, secara fundamental saya rasa dia belum berani melakukan hal-hal yang katakanlah terlalu ekstrem,” ujarnya, kepada KORAN SINDO, di selasela acara ONe Wealth yang diselenggarakan Bank OCBC NISP di Hotel The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, kemarin.

Menurut Wellian, masuknya Indonesia dalam daftar executive order AS tersebut dampaknya relatif minim bagi Indonesia. Pasalnya, perekonomian Indonesia tidak terlalu tergantung pada ekspor. “Memang ekspor penting, tapi Indonesia diuntungkan dengan pasar domestiknya yang kuat. Itu lebih penting,” tandasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement