Sementara itu penyebab inflasi dari makan jadi yakni minuman, rokok, dan tembakau 0,57%. Dikarenakan adanya kenaikan merata di seluruh makanan jadi seperti mi, nasi, lauk, kopi manis, rokok kretek yang masing-masing 0,01%.
"Ini rata dan kalau digabung sumbangannya menjadi 0,1%. Ini sesuatu yang biasa karena share-nya 0,14%. Ini biasa terjadi di musim liburan," jelasnya.
Selain itu perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sumbang 0,06% dan sudah tidak lagi dipengaruhi dari penyesuaian harga listrik. Karena inflasi lebih dipengaruhi oleh komponen inti.
"Administered prices sudah enggak ada lagi, seperti tarif listrik sudah enggak ada. Volatile food tipis. Inflasi Juli lebih karena inflasi inti, kenaikan makanan jadi dan biaya pendidikan," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)