Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melantai di Bursa Lewat Mekanisme Backdoor Listing

Melantai di Bursa Lewat Mekanisme <i>Backdoor Listing</i>
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

BEI sendiri memandang backdoor listing merupakan salah satu bentuk aksi korporasi yang wajar dilakukan perusahaan. Untuk itu kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio, sebagai otoritas bursa BEI tidak melarang bagi perusahaan dalam melakukan aksi korporasi termasuk backdoor listing.

"Itu kebijakan mereka. Prinsip ini berlaku di dunia dan itu wajar saja. Backdoor listing itu kan ada satu perusahaan dibeli, yang sudah dibeli kebetulan jadi besar. Istilahnya backdoor listing, cuma jadi diakuisisi sama perusahaannya kebetulan saja lebih besar," ujarnya.

Pandangan itu juga dikemukakan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat. Meski begitu Samsul mengingatkan, perusahaan tertutup yang menempuh aksi korporasi itu tetap harus mematuhi unsur keterbukaan informasi secara detail dan utuh kepada otoritas maupun publik.

Samsul mengatakan, salah satu cara perusahaan tercatat untuk mendapatkan dana ekspansi yakni dengan melakukan right issue atau penerbitan hak untuk memesan saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten. Menurutnya, hal tersebut membuka kesempatan bagi investor baru untuk mendapatkan saham melalui mekanisme right issue yang dilakukan perusahaan publik.

"Sepanjang mekanisme pelaksanaan right issue sesuai dengan aturan, lalu membawa kebaikan bagi emiten maupun investor publik hal itu diperbolehkan. Jadi, jika ada perusahaan yang menyerap right issue dan menjadi mayoritas pemegang saham, maka seolah-olah perusahaan itu menjadi listing (tercatat di BEI),” tambahnya.

Meski begitu perlu diingat, karena skema yang ditempuh adalah right issue oleh emiten yang nantinya akan diserap oleh perusahaan yang akan masuk pasar modal, maka OJK punya kewenangan untuk menyetujui atau tidak menyetujui pelaksanaan right issue oleh emiten.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement