Sebelumnya, Agung Podomoro Land menerbitkan obligasi di pasar saham Singapura. Obligasi tersebut, tidak ditawarkan atau dijual di Indonesia atau kepada warga Indonesia. Obligasi atau notes yang diterbitkan sebesar USD300 juta atau setara dengan Rp4,03 triliun, dengan bunga 5,95%, jatuh tempo pada 2024. Adapun kurs yang digunakan yakni, kurs per 31 Desember 2016 sebesar Rp13.436 per USD.
Baca juga: Dijual di Harga Rp5,5 triliun, Berapa Sih Harga Wajar Senayan City?
Sehingga secara keseluruhan, obligasi tersebut merupakan 40,42% dari nilai ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan 31 Desember 2016, yang melebihi nilai 20% dari nilai ekuitas perseroan, namun tidak mencapai lebih dari 50% dari nilai ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan 31 Desember 2016.
Rencananya, obligasi tersebut akan digunakan untuk pelunasan kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi Agung Podomoro Land II Tahun 2012 yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2017, pelunasan kewajiban Perseroan berdasarkan perjanjian kredit yang dimiliki Perseroan dengan Bank Maybank Indonesia, penyelesaian kewajiban-kewajiban lainnya yang dimiliki Perseroan, belanja modal dan keperluan perusahaan secara umum.
(Martin Bagya Kertiyasa)