JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memamerkan capaian proyek infrastruktur transportasi di hadapan pengembang. Hal ini dilakukannya di depan para pengembang dalam acara 'Property Leadership Dialougue' yang diselenggarakan Savills di Hotel Mulia Jakarta.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh ratusan pengembang ternama. Seperti CEO Lippo Group James Riyadi, hingga CEO Strategi Development and Servuces Sinarmas Land Ishak Chandra.
Menurut Budi, pemerintah tengah intens mengerjakan proyek-proyek infrastruktur, salah satunya adalah dalam bidang transportasi. Hal ini dilakukan tentunya untuk meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Salah satu contohnya adalah pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Masa Rapid Transportation di Jakarta. Di mana jenis transportasi kereta yang tergolong baru ini akan diselesaikan pada tahun 2019 mendatang.
Baca juga: Gencar Proyek Infrastruktur, Menhub: Bagus untuk Masa Depan
"Pemerintah memang belum semerta-merta Jakarta tidak macet. Namun apabila LRT MRT jadi pasti pertumbuhan properti akan bertumbuh," ujarnya saat memberikan keynote speaker dalam acara 'Property Leadership Dialogue' di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Tak hanya di Jakarta lanjut Budi, di daerah-daerah lainnya juga akan diikuti proyek infrastruktur transportasi lainnya. Seperti proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya hingga proyek LRT di Bandung dan Sumatera Selatan.
"Kita juga akan ikuti di kota kota lain. Kita akan buat kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya. Artinya dengan kereta semicepat ini terjadi suatu perubahan perubahan dikota-kota besar tersebut," jelasnya.
Dari jalur udara tambah Budi, pihaknya tengah membangun beberapa bandara yang akan berskala Internasional. Bahkan, pihaknya juga mengubah status beberapa bandara yang sudah ada menjadi kelas internasional seperti Bandara Silangit.
Baca juga: Menteri Basuki: Infrastruktur yang Baik Bisa Dongkrak Bisnis dan Investasi
"Kita juga sudah kembangkan bandara Silangit menjadi bandara Internasional. Kita juga membangun Bandara Kulon Progo dengan jarak 4 kilometer dari kota Yogyakarta. Kita juga ada Bandara Kertajati," jelasnya.
Sementara dari sisi laut, pemerintah juga mencatatkan prestasi yang luar biasa. Dimana pelabuhan Tanjung Priok bisa disandarkan oleh kapal raksasa dengan berat 7.500 TEUs. Bahkan, saat ini pemerintah juga tengah membangun pelabuhan baru yang bisa menampung kapal-kapal besar seperti Pelabuhan Patimban di Subang.
"Priok juga saat ini sudah bisa direct call langsung ke Amerika dan Eropa tidak perlu transit di Singapura lagi. Kita juga sedang membangun Patimban untuk memberikan suatu kompetisi dengan Priok," ucapnya.
(Rizkie Fauzian)