JAKARTA - Pemerintah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah di Indonesia. Kendati demikian pembangunan ini ternyata tidak diimbangi dengan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai kompetensi.
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan lembaga asal Korea Selatan, Construction Association of Korea (CAK), melakukan kerjasama dengan sharing knowledge.
"Tujuan kerja sama ini adalah membangun kapasitas kontraktor, tenaga kerja kita agar apa yang diinginkan, dibangun pemerintah bisa terserap semua oleh penyedia jasa konstruksi Indonesia," ujar Ketua LPJK Ruslan Rivai di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Baca Juga: Wih, Pengusaha Tantang Buruh Bikin Usaha Sendiri dengan Gaji Tinggi
Menurut dia, meskipun mereka hanya akan melakukan kerjasama untuk mendapatkan ilmu dari Negeri Ginseng tersebut, namun tidak menutup kemungkinan peluang kerja bagi pekerja-pekerja asing di Indonesia, terlebih pekerja dari Korea Selatan.
"Dalam bisnis memang selalu ada timbal balik. Pemerintah membangun infrastruktur yang banyak tapi ketersediaan tenaga kerja yang memiliki skill dan ketersediaan kontraktor kita masih di bawah harapan, membuat ini (kerjasama) kalau nanti tetap tidak tersedia, orang luar yang akan masuk," ujarnya.
Senada dengan Ruslan, Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadiliga dalam kesempatan yang sama menyatakan bila kebutuhan SDM Indonesia masih tetap kurang, maka dipastikan akam ada ruang bagi pekerja asing. Kendati demikian, Danis memastikan pekerja asing yang datang ke Indonesia adalah yang memiliki kompetensi yang belum dimiliki pekerja Indonesia.