Bima menilai, e-money yang paling efisien adalah dengan menggunakan aplikasi pada smartphone yang telah diaplikasikan oleh beberapa negara,misalnya China. Selain itu, Bima menyatakan, pemerintah juga harus memberikan berbagai bentuk insentif bagi pengguna e-money, sehingga akan mendorong penggunaan e-money.
Adapun negara yang telah memberikan insentif bagi pengguna e-money adalah Amerika Serikat dan Hong Kong. Salah satu bentuk insentif tersebut adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pengembalian dana apabila mereka kehilangan e-money.
Menurut Bima, China juga banyak memberlakukan diskon bagi pengguna e-money. "Mereka tidak dikenakan biaya top up alias gratis ketika melakukan isi ulang," kata Bima.
Baca Juga: Hari Pertama 100% Nontunai di Tol, BPJT: Masih Ada yang Bayar Tunai
Tidak hanya itu, e-money juga disubsidi oleh pemerintah, serta adanya sistem transportasi terintgrasi menggunakan e-money. Sehingga penduduknya cukup menggunakan satu e-money untuk berbagai transaksi.
(Martin Bagya Kertiyasa)