JAKARTA - Pada siang kemarin, Senin 15 Februari 2018, Bursa Efek Indonesia (BEI) dikejutkan jatuhnya selasar atau mezanin gedung, penghubung tower I dan II. Kejadian ini pun memakan 81 korban yang dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan maupun operasi.
Sekjen Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Andi Rukman Karumpa menjelaskan, robohnya selasar CEI dikarenakan adanya kegagalan konstruksi.
"Kalau memperhatikan dari video CCTV itu, selasar yang jatuh itu memang ada pada kegagalan konstruksi," ujarnya kepada Okezone, Selasa (16/1/2018).
Baca Juga: Selasar Roboh, BEI Klaim Tak Ada Keluarga Korban yang Menuntut
Andi menjelaskan, ada kerapuhan pada titik beton di konstruksi mezanin tersebut. Pasalnya, konstruksi mezanin memang umumnya menggantung sehingga harus ditopang oleh besi beton yang kuat untuk mengikat ke atap.
"Karena itu di cantolan di titik beton itu yang rapuh," ucapnya.
Rapuhnya konstruksi selasar ini, dikatakan dia, bisa juga disebabkan karena adanya guncangan gempa yang beberapa terjadi di Jakarta dengan kekuatan di bawah 5 Skala Richter.
"Karena keretakan juga bisa disebabkan karena adanya goncangan. Itu mempengaruhi kekuatan bangunan, nah apakah akibat gempa-gempa itu yang membuat kekuatan pada selasar pondasinya itu yang lemah," analisisnya.
Baca Juga: Selasar Roboh, Gedung BEI Dipastikan Masih Kokoh
Menurut dia, bangunan BEI yang berusia 20 tahun ini harusnya masih mampu menampung 50 hingga 70 orang dengan rata-rata beras per orang 70 kilogram di selasar tersebut.
Seperti diketahui, ketika jatuhnya selasar gedung BEI sejumlah mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang yang sedang melakukan kunjungan memang tepat berada di selasar tersebut.
"Bebannya kan enggak seberat itu (hingga buat jatuh selasar), jadi memang dari kacamata pelaku konstruksi ada kegagalan konstruksi atau keretakan konstruksi," simpulnya.
Baca Juga: Selasar BEI Roboh Diduga Kelebihan Beban
Untuk diketahui, tragedi ini terjadi sekira pukul 12.10 WIB pada saat perdagangan saham istirahat sesi I.
Sementara itu, Dirut BEI Tito Sulistio mengatakan, kejadian ini tidak mengganggu sistem bursa sama sekali, karena itu hanya musibah secara fisik. Dia menyatakan BEI akan melakukan beberapa investigasi untuk mencari tahu penyebab dari rubuhnya selasar penghubung antar-tower di BEI tersebut.
"Gedung lagi audit. Ingin tahu dulu ada apa. Menurut saya enggak ada apa-apa, tapi saya enggak tahu struktur," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)