Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Premium Tidak Naik, Ini Plus Minus Dampak Kenaikan Harga Minyak

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 25 Januari 2018 |12:41 WIB
Harga Premium Tidak Naik, Ini Plus Minus Dampak Kenaikan Harga Minyak
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kenaikan harga minyak mentah dunia sekarang menuju level USD70 per barel. Banyak dampak langsung terhadap Indonesia karena masih menjadi negara net importir minyak.

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menerangkan, dari sisi APBN memang sangat diuntungkan ketika harga minyak naik. Dari sisi jualan minyak penerimaan negara otomatis bertambah. Tapi, ketika minyak dunia naik, sisi hilir kemungkinan besar bentuk produk olahan naik seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).

 Baca juga: Premium Seharusnya Dijual Rp8.925/Liter Akibat Kenaikan Harga Minyak

"Mungkin kalau lihat Pertamina keuntungannya terus turun, walaupun masih ada, dampak lainnya ketika harga BBM tidak diubah maka ada beban PSO lebih besar," tuturnya, di Kantor INDEF, Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Selain harga BBM yang bisa naik, dampak kenaikan harga minyak dunia juga mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pertamina saat ini masih impor minyak mentah, ketika harganya naik maka dibutuhkan dolar yang begitu besar.

 Baca juga: Harga BBM Bakal Naik akibat Harga Minyak Menguat?

"Artinya bisa mendorong Rupiah kita begejolak. Walupun kita punya cadang devisa USD130 miliar, tapi kan harus koordinasi dengan bank sentral untuk penggunaannya. Hal ini bisa menggoyang nilai tukar maka siap-siap cadev turun," tuturnya.

Hal ini juga dipengaruhi tidak meningkatnya cadangan minyak (lifting) yang tidak bertambaha malah terus menurun. Oleh karena itu impor minyak ke depan bisa semakin besar.

 Baca juga: Harga Minyak Naik Ditopang Pengurangan Produksi yang Akan Diperpanjang

Dampak lainnya juga mempengaruhi inflasi. Industri penerbangan yang biaya operasional 40% dari bahan bakar pasti terkena. Akibatnya, daya saing industri akan terkena dan situasi untuk investasi semakin sulit.

"Neraca perdagangan migas kita secara kuantiti yang dijual tetap, tapi impor kita naik di tengah harga minyak dunia. Hal ini karena konsumsi," tuturnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement