Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sistem Logistik Jadi Kendala Perdagangan

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2018 |16:03 WIB
Sistem Logistik Jadi Kendala Perdagangan
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menilai sistem logistik di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam sektor perdagangan.

Salah satu masalahnya adalah ketidakefisienan dalam proses perdagangan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasu tion mengatakan, berda sar kan data tahun 2017, rasio antara logistik dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 24%. Hal ini masih lebih tinggi dibandingkan den gan negara lain yang rata-rata sebesar kurang dari 15%.

Baca Juga: Usul Pengusaha Logistik: Kalau Macet, Tarif Harus Dinaikkan

”Jadi, logistik kita kalah efisien di bandingkan dengan negara lain. Kekurangan kita adalah ekspor kita sebagian besar free on board (FOB) di mana eksportir hanya ber tanggung jawab hingga barang berada di atas kapal sehingga sangat tidak efisien,” ujar Darmin di Jakarta.

Darmin mengatakan, memasuki era digital, pekerjaan rumah menjadi lebih banyak terutama dari sisi logistik. Kare na itu, Indonesia harus mempersiapkan diri. ”Kalau bicara digital sebenarnya lebih luas. Namun yang berkembang di Indonesia adalah e-commerce dan fin tech,” ungkapnya.

Baca Juga: Waduh, Pembatasan Truk Ganggu Proses Ekspedisi Barang

Sementara itu, Kementeri an Perdagangan (Kemendag) mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunik si dalam merumuskan serta menjalankan kebijakan pemerintah di sektor perdagangan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kehadiran ekonomi digital sebagai bagian dari Revolusi Industry 4.0 menjadi fokus perhatian dunia karena telah membawa perubahan besar pada pola perdagangan saat ini.

”Ekonomi digital telah mem buka peluang baru dalam bidang perdagangan serta menjembatani kepentingan produsen, konsumen, dan pasar tanpa dibatasi ruang dan waktu. Untuk itu, kebijakan terpadu sangat di butuhkan agar pengembangan ekonomi di gital bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar nya di sela Rapat Kerja Kemendag 2018 di Jakarta.

Baca Juga: Kirim Barang ke Balikpapan Lebih Mahal 3x Lipat dari Busan, Kok Bisa?

Enggar memaparkan, Kemendag menyelaraskan tiga mandat Presiden di bidang perdagangan dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan kinerja perdagangan nasional. Ketiga mandat tersebut, yakni menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok dan barang penting serta mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri, meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan, serta membangun dan merevitalisasi pasar rakyat.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement