"Di Indonesia, kita melihat ekosistem digital yang dinamis dengan lebih dari 1.700 startup. Contoh yang bagus adalah Go-Jek, yang telah mengubah dirinya dari aplikasi naik ke platform untuk pembayaran mobile dan banyak layanan lainnya. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan revolusi digital ini dengan cara terbaik dengan memperbaiki infrastruktur digital dan dengan membuat sistem pendidikan sesuai untuk masa depan," jelasnya.
Baca juga: Bos IMF Ingatkan Indonesia soal Ketidakpastian Ekonomi Dunia
Namun, dia mengatakan, Indonesia perlu memastikan bahwa ekonomi baru ini bukan hanya dorongan untuk produktivitas dan pertumbuhan, tapi juga landasan bagi dunia yang bekerja untuk semua lapisan masyarakat.
"Tanggung jawab bersama kami adalah membantu menciptakan ekonomi yang lebih cerdas dan ekonomi yang lebih adil. Itulah sebabnya kami (IMF) bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi tantangan makro ekonomi yang mendesak, seperti mengurangi ketidaksetaraan, meningkatkan kesetaraan gender, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan 189 negara anggota kami, kami juga dapat menyediakan platform kerjasama yang unik," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)