Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inflasi Februari Diprediksi 0,15%, Didorong Harga Pangan

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2018 |21:04 WIB
Inflasi Februari Diprediksi 0,15%, Didorong Harga Pangan
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Inflasi di bulan Februari diproyeksikan akan berada dikisaran 0,15% hingga 0,2%. Angka ini lebih rendah dari inflasi bulan Januari yang mencapai 0,62%.

Proyeksi angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017 yang tercatat sebesar 0,23%. Ekonom Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan, penyumbang inflasi terbesar bulan Februari masih didorong pergerakan harga pangan atau volatile food. Di mana beras masih menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar.

 Baca juga: Inflasi Februari Masih Tertekan Harga Beras, Walau Tidak Sebesar Januari

"Bulan kemarin kan gara-gara beras itu naik, sekarang harga sudah mulai kembali redup, walaupun kalau kita lihat harga belum ke titik yang rendah pada saat biasanya. Beras ini tetap jadi penyumbang, walaupun tak setinggi bulan lalu," jelasnya kepada Okezone, Rabu (28/2/2018).

Selain beras, komoditas lainnya yang berbasis pertanian dimungkinkan menjadi penyumbang inflasi. Hal ini karena pengaruhi iklim di sepanjang Februari, dimana musim penghujan berpengaruh pada kegagalan panen. Kegagalan pun mengurangi pasokan komoditas dipasaran yang beimbas pada tingginya harga.

Baca juga: BI Prediksi Inflasi Minggu Ketiga Februari Capai 0,19%

"Kalau kita lihat itu musim penghujan sepanjang bulan akan ganggu panen di beberapa daerah ini menjadi dorongan buat inflasi," jelas dia.

Kendati demikian, dia memastikan berdasarkan tren dari tahun ke tahun inflasi di Februari jauh lebih rendah dari Januari.

 Baca juga: BI Pastikan Kenaikan Harga Pertamax Tekan Inflasi Februari

"Kalau kita lihat tren-nya dari beberapa tahun terakhir ini kan biasanya di Januari tinggi dan di Februari relatif rendah. (Inflasi) Februari akan dikisaran 0,15%-0,2% lebih rendah relatif lebih rendah dari bukan yang sama di tahun lalu," ungkapnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement