"Ini sedang kita kaji secara baik. Karena memang tiga tahun terakhir itu setiap tahunnya tumbuh 100%. Sedangkan tenaga kerja yang bertambah jauh dibawah itu. Dalam tiga tahun terakhir 20-30% ini tentu sedang kita kaji," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Choliq melanjutkan, terlalu banyaknya beban proyek kepada Waskita membuat pihaknya berencana mengkaji ulang untuk mengurangi intensitas tersebut. Pada tahun 2018, menurut Choliq Waskita Karya menargetkan kontrak proyek baru yang digarap mencapai Rp70 triliun.
"Kayaknya iya (dikurangin), menurut saya paling banter ya tambah 10% saja produksinya dari tahun lalu 45%, kecelakaan itu kan kaitannya dengan produksi bukan dengan kontrak," jelasnya.
(Fakhri Rezy)