"FTA termasuk menjadi bagian dari yang mempengaruhi daya saing. Karena kita dapat prefektur tarif yang lebih rendah maka daya saing tentu saja lebih bagus kan. Jadi ini akan terus didorong," jelasnya.
Apalagi lanjut Muliaman, pasar ekspor pada empat negara tersebut disebutnya sangat besar dan luas. Pasalnya, pendapatan dari masyarakat di negara tersebut tergolong tinggi, namun produk yang tersedia sangatlah terbatas.
"Saya kira ingin memanfaatkan pasar yang ada di empat negara itu di luar negara Uni Eropa. Kita manfaatkan potensi di empat negara itu karena mereka punya daya beli yang besar sekali," ucapnya.
Baca Juga: Sawit hingga Tekstil Jadi Potensi Ekspor Indonesia ke Sudan
Mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut menyebutkan, saat ini Indonesia sudah mengekspor beberapa produk seperti emas, produk pertanian hingga perhiasan kepada negara-negara tersebut. Saat ini pihaknya, tengah mengkaji kemungkinan penambahan produk yang akan digenjot untuk diekspor kepada empat negara tersebut.
"Masing-masing negara kalau di Swiss itu banyak ruang untuk tumbuhnya, yang secara tradisional kita ekspor ke Swiss itu emas, komoditi pertanian, sedikit perhiasan dan lain sebagainya. Tentu aja lebih banyak dari itu. Itulah membuka akses dan membaca peluang saya kira jadi tugas," kata Muliaman.