"Kalau eksportir senang. Misalnya, impor bahan baku 60%, nah biaya lainya kan pakai Rupiah. Misalnya, bayar listrik Rupiah, jadi eksportir selalu mengharapkan Rupiah melemah," ucapnya.
Oleh karenanya lanjut Benny, pemerintah seharusnya bisa benar-benar memanfaatkan untuk kondisi tersebut untuk menggenjot ekspor. Seperti dengan memberikan akses pasar yang lebih mudah kepada negara-negara luar untuk mengimpor barangnya dari Indonesia.
"Yang bisa dilakukan pemerintah adalah memberikan akses pasar. Adakan non tarif barrier dan turunkan tarif barrier kalau bisa zero tarif. Ada prefer ialah tarif agrementnya itu lah tugas duta besar untuk lakukan lobi-lobi di sana di tempat posnya," jelasnya.
(ulf)
(Rani Hardjanti)